PERINGATAN !!!
Iklan yang muncul tergantung minat pengunjung atau karena riwayat situs lain yang pernah dikunjungi. SELENGKAPNYA

Wirid Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi Agar Rejeki Melimpah Dan Umur Panjang


Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi pernah bertutur: Barangsiapa membaca zikir di bawah ini sebanyak tiga kali seusai melaksanakan shalat lima fardhu, maka Allah akan memanjangkan umurnya dan memberkahi umurnya serta melimpahkan rejeki kepadanya dari cara yang tidak disangka-sangka. Berikut zikir tersebut: سُبْحَانَ مَنْ لاَ يَعْلَمُ قَدْرَهُ غَيْرُهُ . وَلاَ يَبْلُغُ اْلواَصِفُونَ صِفَتَهُ Artinya, “Maha suci Dzat yang tiada tahu kedudukan-Nya kecuali Dia sendiri. Para para pesifat pun tidak akan mungkin mampu menyifat sifat-Nya.” Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi adalah ulama besar asal Hadramaut yang sangat perhatian kepada umat Islam. Beliau kerap membantu fakir miskin dan mendorong umat Islam untuk memajukan perekonomian. Beliau pernah mengisahkan ulama tempo dulu yang juga sukses menjadi pebisnis. Beliau berkisah: “Para ulama juga menyebutkan bahwa Imam Laits bin Saad dahulu menghafal kitab-kitab yang banyaknya satu kapal penuh. Beliau adalah saudagar kaya-raya yang berpenghasilan 1000 dinar per hari. Namun demikian, beliau tidak pernah terkena kewajiban pajak karena uangnya senantiasa habis disedekahkan. Apabila ada pengemis datang meminta-minta, beliau memberinya 1000 dinar. Kedermawanannya itu membuatnya dipanggil menghadap khalifah. “Mengapa kamu memberi sebanyak itu? Aku ini khalifah tapi tidak pernah berbuat seperti itu,” tanya Khalifah. Beliau menjawab, “Aku malu memberi pengemis itu kurang dari penghasilanku setiap hari.” “Perhatikanlah, bagaimana urusan duniawi tidak merintangi hubungan mereka dengan Allah SWT. Sementara sekarang , apabila seseorang mencari ilmu, maka kepentingan dunianya akan terlantar. Apabila ia mencari dunia, maka ia bakal mencurahkan seluruh upayanya untuk dunia hingga melupakan Allah SWT. Manusia boleh saja berikhtiar memajukan usahanya, namun jangan sampai hal itu merintangi dirinya untuk memperbaiki agamanya.” “Perangilah hawa nafsu kalian sehingga kalian mau beramal shaleh dan menuntut ilmu. kami mencintai keluarga kami dan jalan hidup mereka. Ruh kami merindukan kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT, akan tetapi hawa nafsu kami senantiasa merintangi kami.”



Tidak ada komentar