PERINGATAN !!!
Iklan yang muncul tergantung minat pengunjung atau karena riwayat situs lain yang pernah dikunjungi. SELENGKAPNYA

lima zikir utama disisi Allah - diajarkan rasulullah kepada sahabat dan ...


Suatu hari Rasulullah melihat seorang perempuan sedang berdzikir. Di depan perempuan tersebut terdapat biji-bijian atau kerikil yang ia digunakan untuk menghitung dzikirnya. Lalu Rasulullah berkata kepadanya:
أُخْبِرُكِ بِمَا هُوَ أَيْسَرُعَلَيْكِ مِنْ هَذَا أَوْ أَفْضَلُ، سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِيْ السَّمَاءِ وَسُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا خَلَقَ فِيْ الأَرْضِ وَسُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا بَيْنَ ذلِكَ وَسُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ مَا هُوَ خَالِقٌ وَاللهُ أَكْبَرُ مِثْلَ ذلِكَ وَالْحَمْدُ لله مِثْلَ ذلِكَ وَلاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ مِثْلَ ذلِكَ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ مِثْلَ ذلِكَ (رواه الترمذي وحسّنه وصحّحه ابن حبّان والحاكم وحسّنه الحافظ ابن حجر في تخريج الأذكار)
“Aku beritahu kamu cara yang lebih mudah dari ini atau lebih afdlal. Bacalah: “Subhanallah ‘Adada Ma Khalaqa Fi as-Sama’, Subhanallah ‘Adada Ma Khalaqa Fi al-Ardl, Subhanallah ‘Adada Ma Baina Dzalika, Subhanallah ‘Adada Ma Huwa Khaliq”, (Subhanallah -maha suci Allah- sebanyak makhluk yang Dia ciptakan di langit, Subhanallah sebanyak makhluk yang Dia ciptakan di bumi, Subhanallah sebanyak makhluk yang Dia ciptakan di antara langit dan bumi, Subhanallah sebanyak semua makhluk yang Dia ciptakan). Kemudian baca “Allahu Akbar” seperti itu. Lalu baca “Alhamdulillah” seperti itu. Dan baca “La Ilaha Illallah” seperti itu. Serta baca “La Hawla Wala Quwwata Illa Billah” seperti itu.  (HR. at-Tirmidzi dan dinilainya Hasan)


Suatu hari, di tengah kegiatan berdzikir, seorang perempuan ditemui oleh Rasulullah saw. Dia sedang sibuk menghitung dzikirnya menggunakan biji-bijian atau kerikil. Namun, Rasulullah dengan lembut menasihatinya agar menggunakan cara yang lebih mudah dan lebih baik.

Rasulullah berkata kepadanya, "Aku beritahu kamu cara yang lebih mudah dari ini atau lebih afdlal." Kemudian, beliau mengajarkan dzikir yang lebih sederhana namun penuh makna. "Bacalah: 'Subhanallah 'Adada Ma Khalaqa Fi as-Sama', Subhanallah 'Adada Ma Khalaqa Fi al-Ardl, Subhanallah 'Adada Ma Baina Dzalika, Subhanallah 'Adada Ma Huwa Khaliq'."

Dengan dzikir ini, perempuan itu diajak untuk merenungkan kebesaran Allah SWT. Setiap "Subhanallah" adalah pengakuan atas keagungan-Nya, sebanyak makhluk yang Dia ciptakan di langit, di bumi, di antara keduanya, dan pada setiap makhluk yang ada. 

Rasulullah juga mengajarkan dzikir lain, yakni "Allahu Akbar", "Alhamdulillah", "La Ilaha Illallah", dan "La Hawla Wala Quwwata Illa Billah" masing-masing dengan tambahan " 'Adada Ma Khalaqa Fi as-Sama, 'Adada Ma Khalaqa Fi al-Ardl, 'Adada Ma Baina Dzalika, 'Adada Ma Huwa Khaliq ".

Dzikir-dzikir ini mencerminkan kebesaran, pujian, pengakuan atas keesaan Allah, serta pengakuan atas ketergantungan kita sepenuhnya kepada-Nya.

Ajaran Rasulullah ini memberi pelajaran yang dalam tentang makna sebenarnya dari dzikir. Bukan hanya sekadar mengucapkan kata-kata, tapi juga mengalirkan hati dalam kekhusyukan kepada Allah. Dzikir bukanlah sekadar aktivitas rutin, tapi sebuah hubungan spiritual yang mendalam antara hamba dengan Tuhannya.

Rasulullah saw dengan penuh kelembutan dan bijaksana mengarahkan umatnya untuk memahami esensi dzikir dengan hati yang tulus dan khusyuk. Sebuah nasihat yang tetap relevan hingga hari ini, mengingatkan kita bahwa dzikir sejati terletak bukan pada banyaknya, tapi pada kualitasnya yang membawa kedamaian dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar