PERINGATAN !!!
Iklan yang muncul tergantung minat pengunjung atau karena riwayat situs lain yang pernah dikunjungi. SELENGKAPNYA

sholawat luthf


Salah satu cara untuk meraih ketenangan dalam hidup adalah dengan sering membaca shalawat untuk Nabi Muhammad saw. Dengan shalawat, kita juga berharap bisa mendapat syafaat beliau di akhirat nanti.
 
Shalawat adalah doa atau pujian yang kita ucapkan untuk Rasulullah, sebagai tanda hormat dan pengagungan kepada beliau yang merupakan makhluk paling mulia di sisi Allah swt. Ada banyak macam shalawat yang dibuat oleh para ulama di berbagai zaman. Mereka membuat shalawat khusus yang kemudian diamalkan oleh generasi berikutnya.
 
Selain itu, ada juga shalawat yang sebenarnya bukan berasal dari tulisan atau amalan tertentu, bukan juga berasal dari susunan kata yang dibuat untuk memuji Nabi Muhammad saw, tetapi berasal langsung dari Rasulullah. Ada yang diberikan melalui mimpi, dan ada juga yang diberikan secara langsung kepada orang-orang pilihan yang punya hubungan khusus dengannya.
Ada beberapa shalawat yang sebenarnya berasal langsung dari Rasulullah, di antaranya shalawat Basyairul Khairat, shalawat Adhimiyah, shalawat Luthf, dan beberapa shalawat lainnya. Dan kali ini, penulis akan membahas tentang sejarah dan keutamaan dari shalawat Luthf.
 
Shalawat Luthf adalah salah satu shalawat untuk Nabi Muhammad yang dinisbatkan kepada Sayyid al-Imam al-Arif Billah Abdullah al-‘Alami.

Seperti yang dijelaskan oleh Imam Abul Fadl al-Muradi bahwa Sayyid Abdullah al-‘Alami adalah salah satu ulama yang masih keturunan Rasulullah. Ia menggeluti ilmu tasawuf mengikuti jejak kakeknya, Sayyid al-‘Alami. Selain tasawuf, ia juga rajin dalam membaca wirid, shalawat, dan lebih suka menjauhi keramaian orang (khalwat). Ia lebih suka berinteraksi dengan Allah hingga akhir hayatnya.
 
Para ulama sejarah tidak ada yang menulis secara pasti kapan ia lahir, tetapi Imam al-Muradi menduga bahwa umurnya sekitar 80 tahun dan meninggal pada tahun 1181 Hijriah. (Imam al-Muradi, Salkud Durar fi A’yanil Qurunits Tsani ‘Asyar, [Dar Ibnu Hazm, cetakan ketiga: 1408], juz I, halaman 432).
 
Secara umum, shalawat Luthf hanya dinisbatkan kepada Sayyid Abdullah al-’Alami, bukan langsung darinya, bukan juga hasil karyanya sendiri yang diajarkan kepada murid-murid dan pengikutnya. Namun, di balik adanya shalawat ini ada peran penting darinya.

Sayyid Abdullah al-’Alami tidak hanya terkenal sebagai keturunan Rasulullah melalui jalur Sayyidina Husain, tetapi juga memiliki hubungan dan interaksi yang sangat dekat dengannya. Dalam sejarahnya, ia bisa bertemu dengan kakeknya baik di saat tidur (mimpi) maupun di saat terjaga. Bahkan, di tempat ia menyepi (khalwah), juga sering bersama Rasulullah.

Hubungan dekat itu akhirnya menjadi alasan di balik adanya shalawat Luthf. Pada suatu kesempatan, Rasulullah mengajarkan shalawat ini kepadanya secara langsung dan nyata, bukan dalam mimpi, seperti yang dijelaskan oleh Sayyid Muhammad Shadiq,

وَمِنْهَا اَلصَّلَاةُ اَلَّتِيْ لَقَّنَهَا النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُشَافَهَةً اَلسَّيِّدَ عَبْدِ اللهِ اَلْعَلَمِي: اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ صَلَاةَ أَهْلِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرَضِيْنَ الخ...

Artinya, “Di antara bacaan shalawat adaah shalawat yang diajarkan Nabi Muhammad saw secara langsung kepada Sayyid Abdullah al-’Alami, yaitu: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarganya, dengan rahmat para penghuni langit dan bumi, (sebagaimana yang telah disebutkan di atas).” (Sayyid Muhammad, Nuzulul Abrar bil ‘Ilmil Ma’tsur minal Ad’iyah wal Adzkar, [Mathba’ah al-Jaraib: 1301], halaman 199).

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa shalawat ini murni shalawat langsung dari Rasulullah melalui Sayyid Abdullah al-’Alami. Dengan demikian, sudah seharusnya kita istiqamah membaca dan mengamalkannya. Lalu, apa saja manfaat dan keutamaan membaca shalawat ini? Mari kita bahas lebih lanjut.

Membahas tentang manfaat membaca shalawat, tentunya akan mendapatkan pahala dari Allah swt dengan pasti, tanpa perlu diragukan lagi. Selain itu, juga bisa menjadi salah satu cara untuk mendapatkan syafaat dari Rasulullah kelak di hari kiamat. Namun, shalawat tidak hanya tentang pahala saja, juga terdapat banyak manfaat yang akan dirasakan oleh orang-orang yang membacanya ketika ada di dunia, termasuk shalawat Luthf.

Sayyid Ahmad bin al-Ma’mun al-Balghitsi (wafat 1348 H) dalam salah satu kitabnya menjelaskan bahwa di antara manfaat shalawat Luthf adalah bisa menghilangkan kecemasan, dan bisa mempermudah semua keperluan manusia,
 
هَذِهِ الصَّلَاةُ لِتَفْرِيْجِ الْكرُوْبِ وَقَضَاءِ الْحَوَائِجِ أَيًّا كَانَتْ. وَذُكِرَ أَنَّ ثَو ابَهَا وَاحِدَةً بِخَمْسَةَ عَشَرَ أَلْفًا

Artinya, “Shalawat (Luthf) ini (manfaatnya) untuk menghilangkan kesusahan (kesulitan, keberatan), dan untuk menunaikan keperluan-keperluan, apa saja bentuk (keperluan)nya. Dan disebutkan, bahwa pahala membacanya satu kali, (akan mendapatkan pahala) lima belas ribu.” (Sayyid Ahmad, Majlal Ahrar wal Haqaiq fima Yata’allaqu bish Shalati ‘ala Khairil Khalaiq, [Beirut, Darul Kutubil Ilmiah], halaman 83).

Itulah sejarah singkat dan manfaat dari shalawat Luthf. Dengan mengetahuinya, semoga kita bisa istiqamah dalam mebacanya serta segala kesusahan dan kecemasan bisa segera dihilangkan oleh Allah swt, Amin.

Tidak ada komentar