Maha Suci, Maha Qudus: Menggali Makna Subbuhun Qudduusur-Robbul Malaikati War-Ruh
Dalam setiap aspek kehidupan, keberadaan Tuhan selalu menjadi pusat keagungan dan kekudusan. Dalam ajaran Islam, salah satu asmaul husna yang merangkum esensi ketuhanan adalah "Subbuhun Qudduusur-Robbul Malaikati War-Ruh". Terjemahan bebasnya adalah "Maha Suci, Maha Qudus, Tuhan sekalian Malaikat dan Ruh (Jibril)".
Maha Suci dan Maha Qudus
Allah yang disebut sebagai
"Subbuh" dan "Qudduus" memberikan gambaran tentang
keagungan dan kekudusan-Nya. Kata "Subbuh" menunjukkan kesucian dan
kebersihan yang tak terbandingkan, sementara "Qudduus" mencerminkan kekudusan-Nya
yang luar biasa. Ini mengajarkan kita untuk selalu menjaga kesucian hati dan
tindakan, serta merenungkan kebesaran-Nya.
Tuhan Malaikat
Penggunaan frase "Robbul
Malaikati" menyiratkan bahwa Allah adalah Tuhan bagi seluruh malaikat-Nya.
Ini mengingatkan kita pada keberadaan makhluk gaib yang berfungsi sebagai
utusan-Nya, menjalankan tugas-tugas yang ditentukan. Sifat kekudusan dan
keagungan-Nya terpancar melalui malaikat-malaikat yang taat dan penuh kasih
sayang.
Tuhan Ruh (Jibril)
Kemudian, kita disampaikan bahwa Allah
adalah Tuhan bagi Ruh, dengan Ruh di sini merujuk kepada Jibril. Jibril adalah
malaikat yang memiliki peran penting dalam menyampaikan wahyu kepada para nabi.
Pemilihan Jibril untuk disebutkan secara khusus dalam asmaul husna ini
menegaskan pentingnya peran dan keberadaannya dalam menyampaikan pesan ilahi.
Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
- Pembersihan Hati dan Perilaku: Memahami asmaul husna ini
mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga kesucian hati dan tindakan.
Kesadaran akan kekudusan Allah harus tercermin dalam segala aspek
kehidupan sehari-hari.
- Penghormatan terhadap Malaikat: Mengakui Allah sebagai Tuhan bagi
seluruh malaikat mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai
makhluk-makhluk gaib yang Allah ciptakan. Kita diingatkan untuk hidup
dengan budi pekerti dan adil, sebagaimana diawasi oleh para malaikat.
- Kepatuhan terhadap Wahyu: Menyadari bahwa Allah adalah Tuhan
bagi Ruh, yaitu Jibril, mengingatkan kita akan pentingnya ketaatan
terhadap wahyu-Nya. Kesediaan untuk menerima petunjuk dan hidup sesuai
dengan ajaran-Nya menjadi bagian integral dari kehidupan seorang Muslim.
Kesimpulan
Subbuhun Qudduusur-Robbul Malaikati
War-Ruh adalah panggilan untuk merenungkan kekudusan dan keagungan Allah, serta
mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
memahami arti dari asmaul husna ini, kita dapat membentuk sikap dan tindakan
yang lebih bermakna, mendekatkan diri pada Allah, Tuhan yang Maha Suci dan Maha
Qudus.
Tidak ada komentar