Mengapa Bertawakal pada Allah adalah Kunci Ketenteraman Hati - dzikir untuk urusan yang susah - tawakkaltu alal hayyi
Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dari Abu Hurairah r.a.,
Rasulullah saw. mengungkapkan sebuah kebenaran yang dalam. Beliau bersabda,
"Tidaklah suatu urusan menyusahkanku kecuali Jibril menjelma bagiku lalu
berkata kepadaku, 'Wahai Muhammad, ucapkanlah:
تَوَكَّلْتُ عَلَى الْحَيِّ
الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ, وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا
وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِي الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ
الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا
Aku Bertawakal Kepada Sang
Maha Hidup Yang Tidak Mati. Segala Puji Bagi Allah Yang Tidak Mengambil Anak,
Dan Tidak Memiliki Sekutu Dalam Kerajaan, Dan Tidak Memiliki Pembela Dari
Kehinaan, Dan Besarkanlah Allah Sebesar-Besarnya." (Al-Mawahib Al-Ladunniyyah/2/
Hal. 151)
Hadis ini menggambarkan
pentingnya tawakal, atau kepercayaan dan ketergantungan sepenuhnya pada Allah
SWT. Ketika Rasulullah saw. menghadapi kesulitan, Jibril datang untuk
mengingatkannya bahwa jawabannya adalah bertawakal kepada Allah, Sang Maha
Hidup yang abadi.
Tawakal bukanlah sekadar
kata-kata kosong, tetapi sikap batin yang mengakar dalam keyakinan bahwa segala
urusan di tangan-Nya. Ketika kita bertawakal pada Allah, kita melepaskan beban
dan kecemasan kita kepada-Nya, menyadari bahwa Dia adalah pemilik sejati dari
segala sesuatu. Allah SWT adalah yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, dan Maha
Adil.
Bertawakal pada Allah juga
mengandung makna menghindari kesyirikan. Dalam ucapan yang diajarkan oleh
Jibril kepada Rasulullah, kita mengakui bahwa Allah tidak memiliki anak dan
tidak memiliki sekutu dalam kekuasaan-Nya. Ini adalah pengingat bahwa hanya kepada
Allah-lah kita harus mengabdikan diri sepenuhnya, tanpa menyekutukan-Nya dengan
apapun atau siapapun.
Tawakal pada Allah juga
membawa ketenangan dan kekuatan spiritual. Ketika kita melepaskan diri dari
cengkraman kekhawatiran dan kegelisahan, kita merasakan kedamaian dalam hati
yang hanya bisa diberikan oleh-Nya. Kita menjadi lebih kuat dalam menghadapi ujian
hidup, karena kita tahu bahwa Allah selalu bersama dengan orang-orang yang
bertawakal kepada-Nya.
Dalam dunia yang penuh
dengan ketidakpastian dan kesulitan, tawakal pada Allah adalah obat yang paling
ampuh untuk menenangkan hati dan memperoleh kekuatan. Marilah kita tanamkan
sikap bertawakal ini dalam diri kita setiap saat, dan percayalah bahwa Allah-lah
yang akan menuntun kita melalui setiap ujian dan rintangan. Sesungguhnya,
dengan tawakal pada-Nya, kita akan menemukan ketenteraman sejati dalam hidup
ini.
Tidak ada komentar